Dalam sejarah islam tercatat firqoh-firqoh (golongan) dalam
lingkungan umat islam, yang antara sama lain bertentangan fahamnya secara tajam
.
Hal ini sudah menjadi fakta dalam
sejarah yang tidak bias dirubah lagi, dan sudah menjadi ilmu pengetahuan
yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam kitab ushuluddin.
Barangsiapa membaca kitab ushuluddin maka akan menjumpai perkataan,
syiah, khawarij, mu’tazilah, qadariyah, jabariyah, Ahlusunnah Wal Jama ah
(Sunny), Mujassimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah dan lain sebagainya.
Umat islam khususnya yang
berpengetahuan agama tidak heran melihat dan membaca hal ini, karena Nabi
Muhammad saw sudah mengabarkan semasa hidupnya.
Banyak terdapat hadist-hadist yang bertalian akan adanya
firqoh-firqoh yang berselisihan faham dalam lingkungan islam .
Diantara
hadist-hadist itu adalah :
Bersabda Rasulullah SAW :
فانه
من يعيش منكم من بعدى فسيرى اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهديين
الرشدين تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ ..رواه
ابو داود, الجزء الرابع صحفة 201 )
Artinya
: “ Maka bahwasanya siapa yang hidup (lama) diantarammu niscaya akan melihat
perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan
Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah.
Pegang
teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu “ Hadst riwayat Imam Abu Daud dll.
Lihat Sunan Abu Daud Juz IV, Hal 201 )
Tujuan
hadist ini jelas, bahwa aka nada perselisihan –perselisihan faham dalam
lingkungan ummat islam, dan bahwa Nabi Muhammad saw. Menyuruh ummat islam
ketika melihat perselisihan itu supaya berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan
Sunnah Khalifah Rasyidin ( Sayyidina Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali RA).
Kedua,
وَاِنَّهُ سَيَكُونُ فِى أُمَّتىِ ثلاثون كذابون كلهم يزعم انه نبى
وانا خاتم النبيين لا نبي بعدى (رواه الترمذى, الجزء التاسع 63 )
Artinya :” Akan ada dilingkungan
umatku 30 orang pembohong yang menda’wakan bahwa ia Nabi. Saya adalah Nabi
penutup, tidak ada lagi Nabi sesudahku”. (HR. Tirmidzi. Lihat Sahih Tirmidzi
juz. 9 hal 63).
Ketiga :
Rosulullah SAW bersabda
Artinya : “ Akan keluar suatu kaum
akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan
perkataan-perkataan “ Khairil Bariyah” (Al-Qur’an). Iman mereka tidak melampui
kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah
dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (Hadist
sahih riwayat Imam Bukhori, lihat Fathul Bari Juz.XV Hal. 315)
Terang dalam hadist ini bahwa akan
ada sekumpulan orang –orang muda yang sok aksi mengeluarkan fatwa- berdasarlan al-qur;an dan hadist, tetapi keimanannyatipis sekali dan bahkan keimanananya keluar dari dirinya secepat keluarnya anak panah dari busurnya.
maksudnya mereka banyak ngomong al-qur'an dan hadist tapi tidak beragama, tidak sembahyang, tidak puasa , tidak menjalankan tuntunan agama. ( Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar